Sejujurnya, saya suka banget sama Hwayugi di paruh pertama
drama. Terutama bromance Woo Ma Wang
& Son Oh Gong. Mereka itu kalau berantem beneran kayak saudara. Chemistry Cha Seung Won & Lee Seung
Gi emang jjang banget. Tapi saya
masih berpendapat kalau kisah cinta Son Oh Gong sama Jin Seon Mi terlalu… well, I am not really in with their
relationship. I don’t know. Saya terlalu lelah dengan cinta mereka yang
fokus pada “Am I pretty? Do you love me?
Are we destined for each other? Do you want to kill me?” dan muter-muter di
situ.
[*Saya benar-benar
minta maaf karena harus mengatakan hal semacam itu, tapi ya menurut saya begitu
adanya. Daripada muter-muter “lo cinta sama gue nggak?” ada banyak hal yang
bisa dieksplorasi dan dijelaskan secara lebih mendetail oleh Hong Sisters yang
kemudian menjadi plot holes tidak terjawab sampai menjelang episode terakhir
nanti malam.
Contohnya :
- Kenapa Son Oh Gong disebut pernah dikhianati manusia? Siapa yang pernah mengkhianati dia? Padahal di versi novel maupun drama China-nya nggak ada kisah SOG pernah dikhianati. Kecuali emang sama Jade Emperor alias Kaisar Giok yang bilang mau ngasih SOG jabatan tinggi di Kahyangan, nyatanya cuma diberi posisi rendah. Kemudian SOG membelot dan mengacau sampai dia pun menang melawan 4 Raja Kahyangan, Panglima Perang terbaik Kahyangan dkk. Dan pada akhirnya, Jade Emperor harus memohon Buddha dan Guanyin Bodhissatva (Kwan Im) untuk mengatasi SOG.
- Peri Ha dulunya Peri tercantik di Kahyangan. Otomatis General Frost / Panglima Es juga semula di Kahyangan. Kalau adiknya Peri, maka seharusnya General Frost adalah salah satu panglima/prajurit di Kahyangan (*saya nggak menemukan literatur tentang sosoknya). Terus gimana ceritanya mereka bisa ditendang dari Kahyangan, turun ke Bumi, dan terlibat dengan Ah Sa Nyeo? Apa cuma saya yang penasaran?
Dan beberapa hal yang
mengganjal buat saya dan mungkin beberapa penonton lain, seperti :
- Lotus scent-nya Sam Jang itu mengundang Iblis. Teman saya dari
episode pertama bertanya-tanya, gimana Sam Jang pas lagi dapat periodenya
selama belum ada Son Oh Gong?
- Saya tahu kalau Sekretaris Ma itu patuh banget sama Ma Wang. Tapi… gimana bisa ya dia sama
sekali tidak tergoda sama darah Sam Jang, padahal saat itu nggak ada Ma
Wang atau siapa pun yang menghalanginya? Di Pohon Terkutuk, terus di areal
parkir basement Lucifer Entertainment, dia menggores pergelangan tangan
Sam Jang tapi meneteskan liur pun enggak, padahal Ma Wang pun tergoda. Dia
sekuat Son Oh Gong? Waw…
- Heavenly realm is so mean. Gimana bisa mereka mengorbankan Sam
Jang, seorang manusia, untuk memperbaiki kekacauan di dunia? I mean,
Buddha itu simbol pengasih. Guanyin Bodhissatva adalah Goddess of Mercy.
Masa iya mereka tega membiarkan hal sekeji itu menimpa seorang manusia? I
don’t think so. Guanyin Bodhissatva in disguise (The Peddler) sudah
membantu menjelaskan pada Son Oh Gong tentang Geumganggo dan saya rasa itu
bukti dia sebenarnya menentang rencana gila Kahyangan. Tapi, hanya sampai
di situ? Saya bukan pemeluk Buddha, tapi entah kenapa saya merasa tindakan
tersebut mencederai agama Buddha yang dikenal welas asih. Bahkan di
Journey To The West, selama pertaubatan Sun Wu Kong, Kahyangan berbalik
memberi bantuan kepadanya kalau ada kesulitan yang tidak dapat teratasi.
Tapi yang mereka lakukan di sini? Membuat seorang manusia melakukan
pengorbanan!
- Where’s Buddha? Kenapa kita tidak sekalipun diperlihatkan sosoknya
maupun para Dewa dengan posisi penting lain di Kahyangan? Jade Emperor,
King Yeomra, etc. Setidaknya sekali, mereka harus ditampilkan, ‘kan?
Karena pada saat itulah Son Oh Gong harus meminta tolong kepada mereka.
Satu-satunya momen, di mana dia harus menghadapi anaknya King Woo Ma / Woo Ma
Wang, si Red Boy yang bandelnya tujuh turunan dan berniat memangsa The Monk /
Sam Jang. Kekuatan Red Boy itu tidak main-main, setara dengan ayahnya, digabung
dengan kekuatan ibunya. Makanya, saya selalu bilang lawan setara Son Oh Gong
hanya keluarga Woo Ma Wang, terutama Ma Wang sendiri. Dalam insiden Red Boy,
dia akhirnya dijadikan pendamping Guanyin Bodhissatva karena sebagaimana
penaklukan Son Oh Gong, hanya Buddha dan Guanyin Bodhissatva yang bisa mengurus
Red Boy. Meskipun kemudian SOG terpaksa harus duel dengan Ma Wang karena tidak
rela anak semata wayangnya menjadi pengikut Buddha.
- But, what? Di Hwayugi, Hong Sisters justru memilih Black Dragon untuk
menjadi lawan terakhir Son Oh Gong, terkuat dan paling menakutkan. Let me
explain, ya. Son Oh Gong / Sun Wu Kong/ Sun Go Ku bahkan sudah menaklukkan
empat Raja Naga Laut untuk mendapatkan senjatanya—di Hwayugi yang
bentuknya mirip kipas. Termasuk bapaknya Moon Uh/ Naga Giok/ Alice. Lah,
kenapa Black Dragon justru jadi lawan akhir SOG? Personally, saya lebih
memilih dia bertarung sebentar dengan Ma Wang sebagai pertarungan akhir
daripada dengan Black Dragon.
- Saya tahu kalau Alice/Moon Uh adalah interpretasi kuda putih yang
setia menemani perjalanan kelompok Sun Wu Kong ke Barat. Dia melakukan
pengorbanan besar menjelang akhir perjalanan untuk The Monk / Sam Jang.
Tapi kenapa di Hwayugi justru berkorban demi PK? Dramatisasi?
Saya tahu sih, versi Hwayugi memang tidak memiliki kewajiban
untuk menjadi sama persis dengan versi novel atau serial Cina-nya. Tapi… well, saya hanya merasa kecewa akan
poin-poin di atas sebagai seorang penggemar setia Hong Sisters. Saya juga
berharap mereka tidak akan menggunakan reinkarnasi atau sesuatu semacam itu
untuk ending Hwayugi setelah memberikan tragedi berkepanjangan pada episode 19.
Jangan sampai endingnya mendapat kritik bertubi seperti Big dan memberikan
trauma serius untuk pemeran utamanya seperti yang terjadi pada Gong Yoo.
1 komentar:
setuju banget sama love story ny sam jang sama oh gong muter2 di "apa kamu mencintaiku?" "apa kamu takdir ku?" "apa kamu akan membunuhku?" gara2 itu aku rada kesel sama ceritanya. Plot nya tuh bagus sebenernya, kalo love story ny itu gaada, lebih bagus. Bahkan aku lbh suka kalo sam jang sama jonathan aja aduh
Posting Komentar