Hampir lupa kalau saya punya draft tulisan ini di arsip blogger saya (not on my laptop karena saya jarang menulis konten blog saya di sana) because I am extremely busy nowadays. But, finally! I've a bit free time to continue this random review about Because It Is My First Life drama.
Okey, here we go.
Honestly, saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa ketika pertama kali menontonnya. Kala itu, drama ini sudah tayang sebanyak 6 episode dan orang-orang sudah ramai membicarakannya. Saat itu saya memang sudah beberapa lama tidak berselera menonton drama karena merasa bosan dengan tema yang itu-itu saja dan banyaknya jumlah drama yang tayang. Juga, sedang ngebut naskah novel dan kerjaan lainnya. Setelah badai itu berlalu (wkwkwwk) saya mulai kangen menonton drama, jadi bertanya kepada salah seorang teman di mana selera kami hampir mirip. Di kala itulah, dia menyebut drama ini sebagai rekomendasi nomor satunya. Juga, subber-nim yang mengambil proyek ini sejauh yang saya tahu juga jarang memilih drama jelek.
Then, you know what!!! Saya nggak bisa berhenti nonton drama ini dan sukses terkena “Se Hee-nim Syndrom”! Augh... I hate myself anytime I'm over-excited about something, because I'll completely go crazy. Till people probably will mute my SNS account because of that.
Drama ini ditulis oleh Yoon Nan Joong SW-nim yang sudah cukup sering menelurkan karyanya di TvN dan mungkin juga bisa dibilang beliau adalah salah seorang penulis yang berjasa membesarkan nama stasiun tv kabel tersebut di kancah per-drama-an. Karya lain beliau adalah Flower Boy Ramyeon Shop dan Ho Gu's Love. Menyadari persamaannya? Yah, genre dan tema. Genre jelas komedi romantis, sedangkan untuk tema yang diangkat selalu tema yang sangat biasa dalam ranah drama Korea. But, that's her secret power. SW-nim ini memiliki ciri khas mengubah drama dengan tema biasa menjadi berbeda dan sangat berkesan. You need to have such a great writing skill to make it happen. Alih-alih sibuk mencari sesuatu yang sepenuhnya baru di perdramaan Korea—khususnya genre komedi romantis—yang tak ubahnya mencari di tumpukan jerami, beliau memilih mengolah yang ada dengan formulanya sendiri.
*hug. Selain itu, saya salut dengan konsistensi beliau membuat drama komedi romantis yang tidak menye-menye serta menghangatkan hati.
*hug. Selain itu, saya salut dengan konsistensi beliau membuat drama komedi romantis yang tidak menye-menye serta menghangatkan hati.
Drama ini berbeda total dari Black yang dari episode awal hingga yang terbaru tetap njelimet dan bikin sakit kepala, di mana BTIMFL menawarkan banyak sekali kebahagiaan, lalu misteri yang tidak menyiksa batin untuk dilihat, serta beragam kejutan tanpa perlu menebar teror kematian. (*digaplok Mo Tae Gu & 444-nim). Padahal ide dasar ceritanya sangat biasa : pernikahan kontrak. Berapa banyak sudah drama Korea yang menyajikan kisah seperti itu!? Tapi sekali lagi, Yoon Nan Joong SW-nim menggunakan tangan ajaibnya untuk menjadikan tema biasa tersebut menjadi sebuah tontonan yang membuat ketagihan dengan kisahnya yang relatable, hearwarming, terlebih disertai kutipan-kutipan yang indah dan bermakna di setiap episodenya.
Nah, bagian ini mungkin akan membosankan, yaitu pembahasan karakter, karena tidak ada bagian tebak-tebakan identitas di sini yang memerlukan penyelidikan. (*nyindir lagi #LoL)
Tapi tetap saja, bagi saya, membahas sebuah drama tanpa menelaah karakternya bagaikan sayur tanpa garam. (*alay mode on)
Tapi tetap saja, bagi saya, membahas sebuah drama tanpa menelaah karakternya bagaikan sayur tanpa garam. (*alay mode on)
Okay, are you ready, Guys?
1. Nam Se Hee [Lee Min Ki]
“The company can't break my algorythm of life.”
All hail Nam Se Hee for his awesome rule. Yeah—dia memang bekerja dengan his long lasting friend, tapi tetap saja, peraturannya itu patut diapresiasi tinggi dan dijadikan panutan. Line ini yang membuat saya seketika suka pakek banget sama si expressionless ini.
*I wish I can be like that too, but unfortunately, it's not anyone else, but me, myself, the one who always break my own algortythim. Sigh.
Se Hee berusia 38 tahun (umur korea, kalau usia internasional dia masih 37 tahun).
Dia bekerja sebagai Kepala Desainer di perusahaan start up bernama GLAM. Secara teknis, gajinya besar, tertinggi kedua setelah Daepyonimnya. Tapi, dia dikenal sangat kalkulatif alias perhitungan, mendekati pelit kalau sudah soal uang. Bukannya tanpa sebab, sih. Itu karena dia memiliki target membayar lunas cicilan rumahnya pada tahun 2048!!!
Istilahnya, dia house-poor atau seseorang yang rela menanggung pembayaran tempat tinggalnya melebihi kemampuan. Wajar kalau rumahnya ini mahal, karena lokasinya strategis (bisa diakses dengan mudah oleh kendaraan umum karena dekat jalan raya, juga dekat berbagai sarana publik—tempat seperti ini memang mahal nilai tanah serta bangunannya, tapi bagus sekali untuk investasi).
[I think I can understand Nam Se Hee very well. Maybe because I've been living alone—apart from my parents though they are alive and our relationship is fine at all—since my high school years. Yeah—we can just rent a house or live in a boarding house since we 're single, but for me—maybe Nam Se Hee too, generally every one like us—it's not as simple as that. No matter how good it is, the vibe-the smell-and everything will completely different from the one we can called as ‘ours’.
And Nam Se Hee already promised himself that he will die at his own place, which mean that Se Hee won't ever sell nor leave that house. So, who cares about the price!?]
Dalam upaya melunasi cicilan itu pula, Nam Se Hee menyewakan kamar kosong di rumahnya seharga 300 ribu won perbulan (sekitar 3 jutaan rupiah) tanpa deposit.
[Di luar negeri, lazimnya sewa tempat tinggal disertai deposit agar tidak ada yang melanggar kontrak. Bila kontrak sewa berjalan lancar, uang deposit akan dikembalikan setelah periode kontrak selesai.]
Tapi... ada tapinya, lho. Dengan segudang persyaratan. Antara lain : kudu ngasih makan kucingnya, kudu bersih-bersih rumah dan ngebuang sampah, plus dilarang bikin keributan. Jangan coba-coba melanggar aturan Se Hee, karena dia bahkan tidak ragu menelepon polisi untuk melaporkan mantan housemate-nya ke polisi gara-gara membuat keributan di dalam rumah saat sedang mabuk.
[He's indeed crazy. ]
[He's indeed crazy. ]
Tapi, saya pribadi mulai bertanya-tanya dengan kepribadian Se Hee sebenarnya saat ditunjukkan betapa sayang dan perhatian plus tidak perhitungannya dia kepada kucing peliharaannya. Yeah—saya tidak punya peliharaan atau tanaman apa pun karena saya tidak pintar menjaga sesuatu selain diri sendiri, tapi dua kakak perempuan saya punya peliharaan dan dari pengamatan saya, orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi bahkan penuh kasih sayang kepada peliharaan mereka adalah orang-orang yang berhati hangat. Then I started to guess that ‘the present Se Hee’ is totally opposite from 'the past Se Hee'.
[*dan sudah terkonfirmasi dari episode-episode belakangan ini.]
2. Yoon Ji Ho [Jung So Min]
Romantic but too weak, itu adalah pemikiran saya pertama kali atas sosok Ji Ho. Yah, tipe-tipe lead female umum di drama Korea. Tapi saya sepenuhnya salah. Wah... She's incredibly strong. Hal yang paling saya sukai adalah caranya Ji Ho ketika membalas dendam kepada Se Hee setiap kali hatinya dibuat terluka. Dari pada menangis, dia mengembalikan persis seperti yang Se Hee perbuat padanya.
Ji Ho-ssi, you're my role model. LoL.
Dia ini lulusan SNU alias Seoul National University, umur 30 tahun, seorang asisten penulis genre melodrama, sekaligus kakak sulung yang kehilangan rumah gara-gara keduluan adiknya menikah. Bisa disebut Ji Ho tidak memiliki pengalaman cinta sama sekali. Polos pakek banget. That's why she said :
“Come to think of it, I've never been a striker in my life. I've always defended myself and stepped back at the right timing. I've no courage to take the ball nor the ability to avoid it. I am amateur defender.˝
But, the courage finally comes at the perfect time. She's not a defender anymore. She's striker, very good striker for facing up the Mr. Pretending-To-Be-Heartless : Nam Se Hee.
Pada akhirnya, dia mendapatkan nilai tertinggi dalam evaluasi penyewa rumah oleh Se Hee yang kemudian membuat ide gila cowok itu muncul untuk mengajak menikah, di mana Ji Ho tidak kalah nekat dengan mengiyakannya. Luar biasa.
3. Ma Sang Goo a.k.a Ma Daepyo [Park Byung Eun]
He's sooooo charming. Awalnya, saya pikir dia karakter laki-laki paling tidak bertanggung jawab di drama ini. Tapi, saya benar-benar salah. Di balik sikapnya yang konyol dan kekanakan, hatinya lembuuut banget. Dia tahu bagaimana menempatkan dirinya. Ada saat di mana dia menjadi dewasa dan dapat dijadikan tempat bersandar oleh siapapun. Dan, dengan melihat dia tahan sekali dengan segala bentuk bully dari Nam Se Hee selama 19 tahun terakhir, jelas sekali kalau dia ini orang yang setia, ‘kan?
Caranya mencintai Soo Ji dengan segala kepeduliannya, bahkan sampai menangis untuk dan di depan Soo Ji itu... lovely banget.
[Saya pribadi orang yang berpikir kalau siapapun boleh menangis, gender bukan sesuatu yang membatasi itu. Jadi kalau ada yang menyebut Ma Daepyo ini cengeng, come to me. LoL.
Soalnya, laki-laki yang bisa menangis untuk wanitanya itu buat saya adalah lelaki yang harus dinikahi. Karena dia mencintai kita, sangat dalam.]
4. Woo Soo Ji [ESOM]
“Anytime I wear it, I feel suffocated. I can't digest my food as well.”
Yeah!!! You're rock, Girl! Here, meet our awesome femme fatale. Dia ini mandiri banget, kuat, tapi loyal dan pada dasarnya memiliki hati yang hangat juga meskipun tersembunyi di balik kepribadiannya yang sering digambarkan tegar—sedikit temperamental.
Dia adalah salah satu karakter paling favorit saya dari drama ini.
Alasan dia yang nggak suka memakai (*maaf) bra itu saya rasa mewakili mayoritas suara hati kaum wanita.
5. Sim Won Seok [Kim Min Seok]
Ung... eng... I don't know. Perannya sih penting nggak penting, ya. Dia sepertinya diadakan dalam drama untuk menjadi Cupid. Karena gara-gara dia Se Hee bisa kenal Ji Ho dan Ma Daepyo juga sukses PDKT ke Soo Ji. Tapi ya... cuma itu. Paling tidak, dia cukup bisa membaca situasi dan memposisikan diri di antara banyak orang.
6. Yang Ho Rang [Kim Ga Eun]
Can I be honest? She is the most irritating character in this drama—from my point of view. Dia sering kali tidak memiliki kesadaran bahwa orang-orang di sekelilingnya pun memiliki masalah dan ingin didengar juga, bukan hanya dia. Tapi, dia seolah hidup dalam dunianya sendiri. Kalaupun dia mendengarkan orang lain, hanya akan berlangsung sebentar. Setelahnya, akan kembali dia arahkan kepada dirinya.
7. Yoon Bo Mi [Bo Mi A Pink]
Female version of Nam Se Hee, indeed. But, I like her. Terlebih, setiap kali dia ngobrol bareng Nam Se Hee dan secara terselubung mengalahkan saudara kembar beda ortunya itu. LoL.
8. Yeon Bok Nam [Kim Min Gyu]
Jeng... Jeng!!! Kita sudah punya pemenang penghargaan kategori 'Icon Twist Of The Year’ dan 'Second Lead Paling Tidak Bikin Patah Hati Tahun Ini'. LoL.
Serius. Saya bersyukur SW-nim tidak menjadikan karakternya second lead yang ngenes. Jutru berbalik jadi shipper nomor satunya Se Hee dan Ji Ho!
Here, come to me please, Bok Nam-ssi. LoL.
Serius. Saya bersyukur SW-nim tidak menjadikan karakternya second lead yang ngenes. Jutru berbalik jadi shipper nomor satunya Se Hee dan Ji Ho!
Here, come to me please, Bok Nam-ssi. LoL.
9. Go Jung Min [Lee Chung Ah]
Dan, kita sampai di karakter terakhir untuk dibahas. Karena memang munculnya juga baru-baru ini, sih. LoL. Gimana, ya? Dia ini mengingatkan saya banget sama karakter ‘Pretty Oh Hae Young’ dari drama Another Miss Oh. A victim from the parents of her past lover. Sejujurnya, once again, saya dibuat terkejut dengan keputusan atau mungkin keberanian SW-nim untuk memasukkan kisah sekelam itu sebagai masa lalu dari Se Hee.
I mean, a baby! I can't imagine at all about how Ji Ho will handle it. The truth about the past beetween Se Hee and Jung Min is extremely dark. If I am Ji Ho, I think I will left Se Hee immediately. It is not thing I can bear by any means.
Of course, I can't hate Jung Min nor Se Hee. They did such a big mistake, tapi setidaknya mereka mencoba untuk memperbaiki kesalahan itu. Mereka sama-sama korban dari orang tua Se Hee.
Tapi, tetap saja saya mengkhawatirkan Ji Ho. Her Boss and her husband!
Tapi yah, saya tidak bisa menampik karisma seorang Go Jung Min, sama seperti Ji Ho. Dia sosok yang sangat lovable. Dan, kalaupun dia kemudian mengambil keputusan yang tidak menyenangkan dalam drama ini, saya tidak yakin bisa membencinya. Karena dia punya alasan yang sangat kuat.
Well—as same as Bok Nam, let's watch how SW-nim will surprise us about this chara.
I mean, a baby! I can't imagine at all about how Ji Ho will handle it. The truth about the past beetween Se Hee and Jung Min is extremely dark. If I am Ji Ho, I think I will left Se Hee immediately. It is not thing I can bear by any means.
Of course, I can't hate Jung Min nor Se Hee. They did such a big mistake, tapi setidaknya mereka mencoba untuk memperbaiki kesalahan itu. Mereka sama-sama korban dari orang tua Se Hee.
Tapi, tetap saja saya mengkhawatirkan Ji Ho. Her Boss and her husband!
Tapi yah, saya tidak bisa menampik karisma seorang Go Jung Min, sama seperti Ji Ho. Dia sosok yang sangat lovable. Dan, kalaupun dia kemudian mengambil keputusan yang tidak menyenangkan dalam drama ini, saya tidak yakin bisa membencinya. Karena dia punya alasan yang sangat kuat.
Well—as same as Bok Nam, let's watch how SW-nim will surprise us about this chara.
Lanjut? Ya memang belum selesai kok pembahasannya. Cuma, saya sudah capek ngetiknya. LoL. Soal pembahasan hubungan antar pemain dan plot, di PART 2 saja, ya. Tapi belum pasti kapan rilisnya. LoL. Thank you for read and stay tune!
0 komentar:
Posting Komentar