Reunifikasi Utara-Selatan Semenanjung Korea, Mungkinkah?
Bukan
rahasia lagi bahwa status Utara dan Selatan Semenanjung Korea bukanlah berdamai
sepenuhnya, namun gencatan senjata. Itu berarti, sebenarnya mereka masih dalam
keadaan perang dan sewaktu-waktu situasi dapat berubah menjadi siaga satu atau
siap tempur. Awal mula pecahnya saudara sebangsa ini didalangi oleh Perang
Dunia Kedua, dimana Jepang yang ketika itu berdiri sebagai pemilik (penjajah)
atas Semenanjung Korea telah dikalahkan oleh Amerika dan seterunya ; Uni
Soviet. Kedua belah pihak sepakat bahwa Semenanjung Korea yang secara de facto
dimenangkan dari Jepang, dibagi menjadi dua teritorial. Soviet bersama
Cina—sekutunya—berhak mendapatkan bagian Utara semenanjung, sedangkan Amerika
beserta kawan-kawannya memperoleh bagian Selatan. Ketika itu, Soviet memberikan
mandate kepada Kim Il Sung untuk memimpin wilayah Utara. Namun, saat PBB
merancang penyatuan kembali, Kim Il Sung menolak patuh dan tetap ingin berdiri
sendiri. Disebutkan bahwa Amerika pun diam-diam tidak menyukai ide tersebut
karena tetap ingin mencengkeram wilayah Selatan dan menjadikannya investasi
persekutuan di masa mendatang.