Sabtu, 03 Juni 2017

I Don't Hate PYC, But....

Saya sempat menyuarakan kekecewaan saya pada Park Yoochun a.k.a Micky Yoochun beberapa waktu lalu (secara cukup frontal) melalui sosial media. Saat itu, cukup banyak yang kontra, mempertanyakan bagaimana dulu saya mengaguminya, bahkan tidak goyah saat dia terbelit skandal sexual abuse, tahun lalu. Saya kukuh membelanya. Namun mendadak, setelah dia mengumumkan pernikahan, saya menjadi antipati, bahkan terkesan membencinya. Orang yang tidak tahu pasti berpikir : “Oh, dia ini masuk golongan fans alay yang langsung menghujat idolanya saat memutuskan menikah.”
Then, i'll say that you know nothing!
Perubahan sikap saya bukan karena tidak suka dia menikah. Saya justru tipikal penggemar yang bahagia kalau mereka semua kencan secara terbuka lalu menikah. Jadi, kenapa? Hal yang membuat saya kecewa adalah sikap Park Yoochun sendiri yang sudah tidak peduli lagi terhadap penggemar yang setia mendukung hampir 14 tahun karirnya, menjadikan dia populer, juga mencapai kemapanan finansial. Am I wrong? Percayalah, para artis itu tanpa fans bukanlah apa-apa.
Dia multitalenta. Sampai detik ini, saya mengakuinya. Wajah menawan dan karismatik, vokal bagus, menguasai alat musik, berbakat sebagai pencipta lagu, serta memiliki kemampuan akting yang mumpuni. Haters atau pembenci, tidak akan mungkin mengakui semua itu. Sedangkan saya hanya seorang mantan penggemar yang telah berhenti mendukung dia sepenuhnya.
Tapi, dia sendiri yang mengatakan retire dari industri hiburan. Padahal, sebelumnya saat dia tengah di pusaran skandal, dia sendiri yang membuat statement tidak akan mundur dari dunia entertainment selama dia tidak bersalah. Setelah kasus selesai, dinyatakan innocent oleh polisi, dia mendadak mundur karena hendak menikah. Loh? Kenapa harus mundur? Padahal fans yang sudah berjuang dan masih menunggu dia tidak sedikit. Karena merasa karirnya sudah tidak ada harapan?
Then, let's use Park Shi Hoo as an example. Dia terbelit kasus yang kurang lebih serupa. Dituding memperkosa seorang trainee setelah mencekoki dengan minuman keras. Setelahnya? Terbukti Shi Hoo memang naksir gadis itu, serta tidak ada unsur pemaksaan sama sekali (please correct me if I'm wrong). Karirnya memang jadi sulit, dia bahkan sempat menepi ke Tiongkok dan Amerika (kalau tidak salah). Tapi dia tetap berusaha berkarir, meski tetap dihujat.
Park Yoochun? Mundur tanpa berjuang. Egois menurut saya. Bukan untuk fans saja, tapi Jaejoong & Junsu, teman segrupnya, yang sempat ikut dihujat habis saat skandalnya menyeruak. Memang selalu ada masa untuk grup akhirnya bubar. Tapi bisa kan farewell baik-baik? Belum cukup saat tiba-tiba berpisah dari Yunho&Changmin dulu?
Terlebih, disusul tindakannya yang merokok di depan umum. Saya sudah tahu sejak lama dia merokok, tapi dia sedang dalam masa wajib militer, dan dia masuk pelayanan publik karena sakit asmanya, lho. Which is, pengidap asma semestinya berhenti merokok. Cara dia bersikap di depan umum pun sudah menegaskan dia menyerah sebagai selebriti dan ingin dibiarkan bertindak sebagai masyarakat biasa.
Jadi? Orang yang ingin hidupnya tenang, tidak disorot lagi, kenapa harus terus kita kepoin? As simple as that.
Saya nggak pintar menulis bahasa puitis dan merasa nggak perlu melakukannya. Ini hanya yang saya pikirkan dan bagikan.
5 Juni 2017,
Ayra.

0 komentar:

Posting Komentar